MANUSIA DAN HARAPAN
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. [1]Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.] Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.]
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.
Ada dua hal yang mendorong manusia
hidup dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan
hidup. Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu
maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1. kelangsugnan hidup
2. keamanan
3. hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
5. perwujudan cita-cita
Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1. kelangsugnan hidup
2. keamanan
3. hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
5. perwujudan cita-cita
PENYEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
1. Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang
sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya
menangis, tertawa, bergembira, sedih , dsb
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya harapan
manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
- Kelangsungan hidup (survival)
- Keamanan (safety)
- Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
- Diakui lingkungan (status)
- Perwujudan cita-cita (self actualization)
a. Kelangsungan hidup (survival)
Setiap dari kita selalu ingin Isurvive dalam setiap
keadaan. Meski sebagian orang lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya meski
sebenarnya kontrak hidupnya belum habis. Tapi, saya yakin itu hanya
sebagian kecil saja.
b. Keamanan
Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang
nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Walaupun secara
fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan rasa
perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.
c. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan
manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Tapi, sebagai
manusia yang berakal, kita harusnya mendahulukan kewajiban ketimbang
hak. Termasuk dalam masalah “cinta”. Kalau kita ingin menuntut hak kita untuk
dicintai orang tua kita, yaaa kita lebih dulu mencintai mereka, karena itu
kewajiban kita.
d. Status
Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status
dalam negara. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa diri
kita.
e. Perwujudan cita-cita
Pada dasarnya itu manusia mengembangkan bakat atau
kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.
Comments
Post a Comment