WEB SCIENCE



Jurnal                           : Jurnal EKSIS Vol 08 No 02 November 2015: halaman 94 - 106

Judul                            : Pengaruh Web dan Komunikasi Pemasaran

Penulis                        : Budi Sutedjo, Dharma Oetomo, Singgih Santoso

Pe-Review Jurnal       : Antoni Lim

Perguruan Tinggi        : Universitas Gunadarma



SILABUS PEMBAHASAN



  1. Abstrak
  2. Pendahuluan
  3. Masalah
  4. Metode Eksperimen

-          Produk dalam Eksperimen

-          Desain dan Proses Eksperimen

-          Operasional Variabel dan Alat Pengukuran

-          Uji Validitas dan Reliabilitas

  1. Kesimpulan
  2. Daftar Pustaka



Abstrak



Saat ini, pemanfaatan situs web dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan sangat tinggi. Dengan semakin banyaknya konsumen yang menjadikan internet sebagai bagian dari gaya hidupnya, maka banyak perusahaan berusaha untuk membangun situs web sebagai sarana untuk menjalin komunikasi yang intens dengan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya perbedaan responden dalam hal perhatian, ketertarikan, dan sikap terhadap tampilan web sebuah merek komersial. Dalam penelitian ini, digunakan tiga situs web dari merek ponsel terkemuka, yaitu Nokia, Samsung dan Motorola. Metode penelitian yang digunakan, yaitu Riset Eksperimen dengan atribut flash, animasi dan teks pada web. Hasil riset menunjukkan dua merek ponsel, yaitu Samsung dan Motorola, secara komprehensif lebih menarik dibandingkan merek Nokia.



Kata Kunci : komunikasi pemasaran, pemasaran berbasis web.





1. Pendahuluan



Pemasaran adalah proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler dan Keller, 2002, 9). Kegiatan pemasaran ini merupakan proses panjang dari pembuatan barang atau jasa oleh perusahaan sampai ke pasar sasaran dan dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu. Oleh karenanya, kegiatan itu membutuhkan komunikasi yang efektif.



Produk berupa barang atau jasa yang diproduksi dengan atribut-atribut yang berbeda dengan kompetitor harus disosialisasikan kepada sejumlah konsumen yang menjadi pasar sasaran. Jika seseorang tidak mengetahui produk sebuah perusahaan dengan segala keunggulannya, maka kegiatan bauran pemasaran yang lain, seperti kebijakan harga dan saluran distribusi, akan menjadi tidak efektif dalam menjangkau dan melayani pasar sasaran.



Salah satu tujuan komunikasi pemasaran adalah membuat sebuah merek menjadi dikenal oleh konsumen. Dengan adanya kompetisi yang semakin ketat, maka peran merek dalam proses keputusan beli seorang konsumen menjadi makin penting (Assael, 1998; Keller, 2003). Banyak perusahaan secara sistematis mendisain strategi pemasaran, termasuk komunikasi pemasaran untuk menempatkan merek pada posisi yang unik di benak konsumen.



Komunikasi pemasaran dapat diwujudkan dalam beragam bentuk. Namun, kegiatan periklanan dan promosi penjualan adalah bentuk komunikasi yang paling populer. Terkait dengan penguatan trend dan implikasi dari pemasaran, Teknologi Informasi dan Ekonomi, maka lahirlah kegiatan pemasaran dalam bentuk Internet Marketing (Hanson, 2000, 23; Adi dan Sanjaya, 2011, 1).



Saat ini, pemanfaatan situs web dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan sangat tinggi. Apalagi pengguna internet di Indonesia hingga tahun 2010 telah mencapai 45 juta orang (Joseph, 2011, 27). Dengan semakin banyaknya konsumen yang menjadikan internet sebagai bagian dari gaya hidupnya , maka banyak perusahaan berusaha untuk membangun situs web sebagai sarana untuk menjalin komunikasi yang intens dengan konsumen




Dari beragam riset, baik yang dilakukan dengan survei atau eksperimen, dapat disimpulkan bahwa kegiatan periklanan di web (online) dengan segala fitur yang ada memang berpengaruh pada sikap konsumen terhadap iklan itu, yang kemudian dapat berdampak pada keinginan beli seseorang. Namun demikian, variabel sikap konsumen sendiri memang masih menjadi problematika, apakah menjadi sebuah variabel dependen ataukah dapat menjadi variabel pemoderasi untuk dua hubungan yang juga berkaitan dengan model kegiatan periklanan secara online

2. Masalah



Dengan latar belakang di atas, dari penelitian ini ingin diketahui seberapa besar pengaruh model animasi dan teks dalam meraih perhatian dan meningkatkan ketertarikan konsumen terhadap produk yang ditawarkannya. Dasar dari e-Marketing adalah penggunaan teknologi informasi dalam proses menciptakan, mengkomunikasikan dan mentransfer nilai kepada konsumen (Straus, 2009, 6) lewat beberapa faktor teknis, seperti tampilan flash dalam animasi, skala, navigasi, tipografi, grafik dan warna (Sklar, 2003; Mutmainah, 2003).


Penelitian ini menjadi relevan, karena kini banyak perusahaan harus bersiap diri memasuki era bisnis online; apalagi Teknologi Informasi telah dijadikan sebagai pusat respon terhadap tekanan yang dihadapi perusahaan (Rainer dan Cegielski, 2011, 16; Mukherjee dan Nath, 2007). Oleh karena itu, diperlukan kajian untuk mengetahui apakah disain dan tampilan sebuah web mempunyai dampak yang berbeda-beda pada aspek perhatian dan ketertarikan, serta sikap seorang konsumen, jika mereka melihat beberapa situs komersial dengan produk yang sama. Jika memang ditemukan bahwa disain dan tampilan memang dapat menimbulkan efek yang berbeda, maka penelitian dapat dikembangkan pada pengaruh disain web, serta fitur (animasi dan teks) yang dapat dikembangkan sebagai sarana utama dalam komunikasi pemasaran untuk meningkatkan perhatian

dan ketertarikan konsumen. Trend untuk memanfaatkan animasi guna meningkatkan perhatian dan ketertarikan konsumen terhadap produk yang disajikan lewat web itu juga perlu dikaji.



Hasil penelitian ini akan memberikan masukan yang berharga kepada para perancang dan pemrogram web bisnis, sehingga mereka mempertimbangkan faktor-faktor penting dalam penciptaan web bisnis yang dapat mempengaruhi konsumen secara efektif. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi dasar kajian desain web bisnis di perguruan tinggi.



Oleh karena itu, dalam penelitian ini, akan dikaji tampilan web tiga merek telepon seluler Nokia, Samsung dan Motorola. Apakah tampilan web dari ketiga merek tersebut mempunyai perbedaan di benak konsumen. Selain itu, juga akan diuji apakah ada perbedaan sikap konsumen sebagai hasil dari proses perhatian dan ketertarikan konsumen pada ketiga merek tersebut. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis sebagai berikut:



H1: Tidak ada perbedaan skor pada tahap perhatian antara Nokia-Samsung, Nokia-Motorola, dan Samsung-Motorola.



H2: Tidak ada perbedaan skor pada tahap ketertarikan antara Nokia-Samsung, Nokia-Motorola, dan Samsung-Motorola.


H3: Tidak ada perbedaan skor sikap antara Nokia-Samsung, Nokia-Motorola, dan Samsung-Motorola.

3. Metode Eksperimen



Untuk menguji hubungan kausalitas pada hipotesis dilakukan kegiatan eksperimen. Penelitian dengan metode eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab akibat (Guritno, Sudaryono dan Rahardja, 2011; Jogiyanto, 2008). Penelitian ini disebut juga sebagai penelitian investigasi dengan kondisi yang terkendali, di mana satu atau lebih variabel dapat dimanipulasi untuk melakukan uji hipotesis (Kuncoro, 2003).



Metode penelitian ini dipercaya dapat menguji hipotesis dengan baik dan akurat. Kuncoro (2003) mengungkap bahwa penelitian eksperimen dipandu dengan minimal satu hipotesis yang menyatakan hubungan kausal yang diharapkan antara dua variabel. Dalam hal ini, peneliti membentuk dan memilih kelompok partisipan, memutuskan apa yang akan terjadi di setiap kelompok, mencoba mengontrol semua faktor lain yang relevan di samping perubahan yang dikehendaki, mengobservasi dan mengukur dampak atas kelompok pada akhir penelitian.


3.1.   Produk Dalam Eksperimen

Produk dalam eksperimen dipilih tiga merek ponsel, yaitu: Nokia yang mewakili produk teknologi informasi Eropa, Motorola mewakili USA dan Samsung mewakili Asia.

Ketiga perusahaan yang memproduksi ketiga merek ponsel itu masing-masing memiliki situs web untuk membangun komunikasi online dengan masyarakat luas. Ketiganya memiliki unsur-unsur yang diungkap Sklar (2003).

3.2.   Desain dan Proses Eksperimen

Eksperimen dilakukan dengan between-subject (kelas berbeda). Dimana jumlah partisipan berasal dari 3 kelas. Masing-masing kelas terdiri 39 mahasiswa untuk merek ponsel Nokia, 69 mahasiswa untuk merek Samsung dan 53 mahasiswa untuk merek Motorola.

Dalam pelaksanaan eksperimen, setiap partisipan diberi kesempatan yang sama untuk mendapat stimulus salah satu dari ketiga situs web ponsel yang digunakan dalam eksperimen.

3.3.   Operasional Variabel dan Alat Pengukuran



Pengukuran sikap dan penilaian dari partisipan dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Setiap pertanyaan tentang perhatian (Attention) dan minat (Interest) yang diajukan diukur dengan menggunakan tujuh poin skala Likert, dengan skala tertinggi adalah 7 (Sangat Setuju) sampai skala terkecil adalah 1 (Sangat Tidak Setuju). Sedangkan pertanyaan tentang sikap yang diajukan diukur dengan menggunakan skala tertinggi adalah 4 sampai skala terkecil 1.



3.4.  Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk variabel perhatian (Attention), minat (Interest) dan sikap (attitude). Untuk variabel perhatian (Attention) yang terdiri dari empat atribut, yakni tampilan flash, tampilan gambar, tampilan teks dan tampilan total situs, didapat hasil, seperti tertera pada Tabel 1:

Tabel 1. Hasil uji Validitas Variabel Perhatian
Atribut
Corrected Item-

Cronbach's Alpha

Total Correlation
if Item Deleted



Flash
,924

,976

Gambar
,957

,966

Teks
,961

,970

Total
,958

,969

Pada Tabel 1, terlihat semua angka korelasi ada di atas 0,9 menunjukkan semua atribut (tampilan flash, gambar, teks dan tampilan total) adalah valid untuk mengukur variabel Perhatian. Sedangkan angka Cronbach Alpha adalah 0,977 menunjukkan keempat atribut tersebut reliabel.

Untuk variabel minat (Interest) yang terdiri lima atribut, didapat hasil, seperti pada Tabel 2:

Tabel 2. Hasil uji Validitas Variabel Minat

Atribut
Corrected Item-
Cronbach's Alpha

Total Correlation
if Item Deleted



Emosi
,984
,989

Tepat
,983
,989

Trendy
,980
,990

Kinerja
,969
,993

Prestise
,980
,990



Pada Tabel 2, terlihat semua angka korelasi ada di atas 0,9 menunjukkan kelima atribut (ikatan emosi, ketepatan fungsi produk, ponsel yang trendi, kinerja ponsel dan prestise ponsel) adalah valid untuk mengukur variabel Minat. Sedangkan angka Cronbach Alpha adalah 0,992 menunjukkan kelima atribut tersebut reliabel.



Untuk variabel Sikap (Attitude) yang terdiri dari empat atribut, didapat hasil, seperti pada Tabel 3:


Tabel 3. Hasil uji Validitas Variabel Sikap
Atribut
Corrected Item-
Cronbach's Alpha

Total Correlation
if Item Deleted



Flash
,952
,919

Animasi
,946
,920

Teks
,793
,965

Total
,867
,945

Pada Tabel 3, terlihat semua angka korelasi ada di atas 0,9 menunjukkan keempat atribut (tampilan flash, tampilan animasi, tampilan teks, dan tampilan situs scara keseluruhan) adalah valid untuk mengukur variabel Sikap. Sedangkan angka Cronbach Alpha adalah 0,953 menunjukkan keempat atribut tersebut reliabel.

4. Pembahasan

Data persepsi partisipan diperoleh melalui kuesioner. Adapun data dari partisipan terkelompokkan dalam tiga kelas, yaitu:

Untuk telepon seluler merek Nokia (Tabel 4), pada tahap perhatian dari konsumen atau attention (ATN), skor rata-rata 4,79, dengan skor tertinggi ada pada gambar Nokia di situs (5,24) dan kedua adalah atribut flash di situs (5,05); sedangkan pada tahap selanjutnya, yakni ketertarikan (interest), skor rata-rata 4,08, dengan skor tertinggi ada pada ketertarikan karena kinerja Nokia (4,66). Dengan kedua komponen mempunyai rentang skala 1 (terendah) sampai 7 (tertinggi), maka kedua tahapan yang mempunyai skor di atas 4 (skor tengah dari 1-7) menunjukkan konsumen perhatian dan ketertarikan pada Nokia.

Secara keseluruhan, sikap konsumen terhadap tampilan situs Samsung dan Motorola hampir sama, sedangkan merek Nokia berada di bawah kedua merek telepon seluler tersebut. Kondisi yang dialami Nokia itu menunjukkan Nokia kurang mengelola penyajian web produknya yang merupakan sarana komunikasi pemasaran secara online.

Sementara itu, sebagai market follower dengan penguasaan pangsa pasar di bawah 20%, Motorola justru mampu melakukan diferensiasi dan teknologi menjadi faktor penting dalam keberhasilan diferensiasi dengan penekanan pada fasilitas, fitur dan kualitas produk yang premium, sehingga strategi leapfrog untuk berkompetisi dengan Nokia dapat efektif dilakukan (Kotler dan Armstrong, 2013

 
5.  Kesimpulan

Kegiatan komunikasi pemasaran dengan media online yang bertujuan untuk menarik perhatian dan mempengaruhi sikap konsumen selain membutuhkan kelengkapan informasi, juga seharusnya memperhatikan tampilan dan kinerja situs, seperti animasi, gambar dan teks. Dari pengujian pada tiga merek telepon seluler, Web Samsung dan Motorola tampak lebih menarik perhatian dan menumbuhkan minat partisipan untuk menjelajah lebih jauh dibandingkan dengan tampilan Web Nokia. Hal itu menunjukkan bahwa strategi komunikasi pemasaran online dari Samsung dan Motorola sudah efektif.

Persepsi partisipan terhadap kedua situs itu juga menunjukkan bahwa dalam jangka panjang Samsung dan Motorola dapat mempertahankan jumlah pengunjung dan lama kunjungan dalam situs webnya. Hal itu akan membuka peluang bagi Samsung dan Motorola untuk mempengaruhi pengunjung situsnya, agar mereka menjatuhkan pilihan terhadap salah satu produk yang ditawarkannya.

Tampilan Web Samsung dan Motorola dapat dikatakan relatif sama dalam persepsi partisipan. Hal itu menunjukkan bahwa Samsung dan Motorola akan bersaing ketat untuk meraih konsumen.

6. Daftar Pustaka

Adi, Arista Prasetyo dan Sanjaya, Ridwan. Most Wanted Tips of Internet M@rketing. Jakarta: Elex
Media Komputindo, 2011


Assael, Henry. Consumer Behavior and Marketing Action, 6th ed. Cinncinati, Ohio: South Western
College Publishing, 1998.


Cheshire, Coye; Antin, Judd Antin; Cook, Karen S. Cook and Churchill, Elizabeth. “General and
Familiar Trust in Websites.” Knowledge Technology Policy (2010): Vol. 23:311–331.


Dou, Wenyu; Lim, Kai H.; Su, Chenting; Zhou, Nan; Cui, Nan. “Brand Positioning Strategy: Using
Search Engine Marketing.” Marketing Information System Quarterly (2010): Vol. 34
Issue 2, p261-284.


Ellickson, Paul B.; Misra, Sanjog and Nair, Harikesh S. “Repositioning Dynamics and Pricing
Strategy.” Journal of Marketing Research (2012): Vol. XLIX: Hal. 750–772


Guritno, Suryo dan Sudaryono dan Rahardja, Untung. Theory and Application of IT Research.
Penerbit Andi, 2011.


Hanson, Ward. Principles of Internet Marketing. Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2000.


Jogiyanto. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2008.


Joseph, Thomas. APPS: The Spirit of Digital Marketing 3.0. Jakarta: Elex Media Komputindo,
2011.


Keller, Kevin L. Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity,
2nd ed. New Jersey: Prentice Hall, 2003.


Kotler, Philip and Armstrong, Gary. Principles of Marketing 15th ed., USA:Prentice-Hall, 2013.


Kotler, Philip and Keller, Kevin L.. Marketing Management: 13th ed., New Jersey: Pearson
Education Inc, 2009.


Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran edisi milenium. Jakarta: PT. Prenhallindo, 2002.


Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Surabaya: Penerbit Erlangga, 2003.


Lee, Chai Har; Eze, Uchenna Cyril, and Ndubisi, Nelson Oly. “Analyzing key determinants of
online repurchase intentions.” Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics (2011):
Vol. 23 (2): 200-221.


Levin, Aron M. and Martin, Gregory S. “Marketing Education.” Review (2010): vol. 20, no. 2:
hal. 173–177.


Mukherjee, Avinandan and Nath, Prithwiraj. “Role of electronic trust in online retailing: A reexamination
of the commitment-trust Theory.” European Journal of Marketing (2007):
Vol. 41 (9/10): 1173-1202.


Okazaki, Shintaro; Li, Hairong, and Hirose, Morikazu. “Benchmarking the Use of QR Code in
Mobile Promotion: Three Studies in Japan.” Journal of Advertising Research (2012), Vol.
52 (1): 102-117.


Powers, Todd; Advincula, Dorothy; Austin, Manila S., Graiko, Stacy and Snyder, Jasper. “Digital
and Social Media In the Purchase Decision Process A Special Report, from the
Advertising Research Foundation.” Journal of Advertising Research (2012), Vol. 52 (4):
479-489.


Punyatoya, Plavini. “How Effective are Internet Banner Advertisements in India.” Journal of
Marketing & Communication (2011), Vol. 7 (1): 4-10.
Jurnal EKSIS Vol 08 No 02 November 2015: halaman 94 - 106


Rainer, R. Kelly and Cegielski, Casey G. Introduction to Information Systems: Enabling and
Transforming Business. John Wiley & Sons, Inc, 2011.


Rishi, Meghna. “Synergy between Internet Technology and Traditional Media: A Perspective on
Indian Marketers.” Journal of Technology Management for Growing Economies (2011),
Vol. 2 (1): 89-101.


Sklar, Joel. Principle of Web Design, 2nd ed. Canada: Thomson, 2003.


Stanaland, Andrea, J.S.; Lwin, May O and Miyazaki, Anthony D. “Online Privacy Trustmarks
Enhancing the Perceived Ethics of Digital Advertising.” Journal of Advertising Research
(2011), Vol. 51 (3): 511-523.


Straus, Judy. e-Marketing. Canada: Pearson Prentice Hall, 2009.


Taufik. Rising Middle Class in Indonesia: Peluang Bagi Marketer dan Implikasi Bagi Policy
Maker. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012.


Varan, Duane; Murphy, Jamie; Hofacker, Charles F.; Robinson, Jennifer A.; Potter, Robert F and
Bellman, Steven. “What Works Best When Combining Teievision Sets, PCs, Tabiets, or
Mobiie Phones? How Synergies Across Devices Result From Cross-Device Effects and
Cross-Format Synergies.” Journal of Advertising Research (2013), Vol. 53 (2): 212-220.


Wang, Yin and Sun, Shaojing. “An Online Advertising Model: Comparing China and the U.S.”
Journal of Current Issues and Research in Advertising (2010), Vol. 32 (2): 101-115
Sumber website (non buku/majalah):
Mutmainah, Siti, “Membuat Animasi Web dengan Flash.”
http://onno.vlsm.org/v01/onnoWPurbo/contrib/network/membuat-animasi-web-denganflash,
2003, diakses tanggal 19 Januari 2012.


Wahono, Tri. “Ponsel Masa Depan Akan Sangat Personal”. diakses Juli 2013.
http://tekno.kompas.com/read/2011/07/22/16505035/Ponsel.Masa.Depan.Akan.Sangat.Per
sonal.


 Source : http://labti.ukdw.ac.id/ojs/index.php/eksis/article/viewFile/438/207

Comments

Popular posts from this blog

PROPOSAL PROYEK APLIKASI SISTEM INFORMASI PERCETAKAN BERBASIS WEB

Komputasi Paralel dan CUDA

Tugas 2 Pengantar Teknologi Game