User Interface dan Tampilan Scene Game Komputer
Judul/Bab
: Penampilan Grafik Scene Game (Penulisan Bab 7)
Nama : Antoni Lim
NPM : 51414432
Kelas : 3IA21
Mata Kuliah : Pengantar Teknologi Game
Nama Dosen : Syefani Rachma Deski
Nama : Antoni Lim
NPM : 51414432
Kelas : 3IA21
Mata Kuliah : Pengantar Teknologi Game
Nama Dosen : Syefani Rachma Deski
User Interface
Dalam sebuah game terdapat unser
penting bagi player/pemain yaitu User Interface(UI). Desain User Interface
dalam game melibatkan unsur tambahan fiksi. Fiksi melibatkan avatar dari
pengguna yang sebenarnya/player. Pemain menjadi elemen tak terlihat, tapi kunci
untuk cerita, seperti halnya narator dalam novel atau film. Fiksi ini dapat
langsung dihubungkan ke UI, sebagian terkait, atau tidak sama sekali. Game
historis tidak memiliki hubungan nyata untuk narasi game, kemungkinan besar
karena game semasa dulu jarang memiliki unsur-unsur cerita yang kuat.
Desain antarmuka (interface) dalam
aplikasi komputer adalah adalah suatu rancangan dari sebuah aplikasi/software,
mobile devices, websites, maupun games yang fokus pada pengalaman antara
pengguna aplikasi tersebut. Desain antarmuka ( interface ) berfungsi
untuk memudahkan pemakai dalam menggunakan aplikasi komputer maupun devices
lain secara efektif dan efisien. Akan tetapi desain antarmuka dalam games tidak
sama dengan desain antarmuka pada perangkat lainnya, dan di dalam games
terdapat unsur fiksi yang melibatkan pemain/pengguna sebenarnya dalam bentk
(avatar).
Visibility
Pengertian
Visibility merupakan tampilan grafik scene game pada komputer. Bagaimana sebuah
game terlihat oleh user agar menarik dan berkualitas sehingga user menikmati
game tersebut. Biasanya pada video game terdapat istilah scene 2.5D. Sebenarnya
istilah tersebut tidak berbeda jauh dari scene 2D (dua dimensi). Hanya saja
2.5D memiliki beberapa fitur tambahan berupa efek cahaya, bayangan dan
sebagainya yang dibuat agar seakan-akan menyerupai scene 3D.
Biasanya gameplaynya memang mirip game 2D dimana kita hanya bisa bergerak secara horizontal dan vertical namun beberapa gambarnya di render secara 3D. Teori grafik 2.5D ini biasa juga disebut dengan pseudo-3D sedangkan pada istilah game lebih dikenal dengan isometric/diametric/trimetric projection.
Level
of Detail
LOD
biasanya digunakan untuk mengatur material yang akan diaplikasikan pada model
objek. Disebut level karena tingkat pengaturannya berbeda-beda tergantung dari
seberapa jauh jarak antara model dengan viewer.
Ketika
model berada pada jarak dekat dengan viewer, model sebaiknya di-render dengan
detail sebanyak mungkin. Namun sebaliknya jika model berada pada jarak yang
jauh dari viewer lebih baik jangan menampilkan model dengan sangat detail agar
tidak mengganggu performance dan agar hasilnya justru dapat meningkatkan
performance.
Meskipun sebagian besar waktu LOD diterapkan untuk geometri rinci saja, baru-baru ini teknik LOD sudah termasuk dalam manajemen shading untuk dapat mengontrol kompleksitas pixel. Suatu bentuk tingkat manajemen detail telah diterapkan untuk tekstur selama bertahun-tahun, di bawah nama mipmapping, juga memberikan kualitas rendering yang lebih tinggi. Ini adalah hal yang lumrah untuk mengatakan bahwa “sebuah objek telah LOD’d” ketika objek disederhanakan oleh mendasari algoritma LOD-ing.
Meskipun sebagian besar waktu LOD diterapkan untuk geometri rinci saja, baru-baru ini teknik LOD sudah termasuk dalam manajemen shading untuk dapat mengontrol kompleksitas pixel. Suatu bentuk tingkat manajemen detail telah diterapkan untuk tekstur selama bertahun-tahun, di bawah nama mipmapping, juga memberikan kualitas rendering yang lebih tinggi. Ini adalah hal yang lumrah untuk mengatakan bahwa “sebuah objek telah LOD’d” ketika objek disederhanakan oleh mendasari algoritma LOD-ing.
Comments
Post a Comment