Apa itu Manusia, Keluarga, Masyarakat,dan Manusia sebagai Makhluk sosial

Apa itu Manusia

Manusia, apakah itu, untuk segelintir orang yang pernah belajar tentang hakekat manusia mungkin dapat menjelaskan pertanyaan tersebut secara komperehensif, beda hal jika kalimat tersebut dilontarkan kepada masyarakat awam, mungkin hanya jawaban-jawaban normative yang dapat kita peroleh. Kembali kepada rumusan-rumusan para ahli terdahulu mengenai kemanusiaan, ada yang menyebutkan bahwa manusia ini merupakan “hewan yang berbicara dan bertanya” juga ada yang berstatement bahwa manusia merupakan hewan yang berakal fikiran.
evolusi manusia
Kita mungkin mengenal tumbuhan dan hewan, namun pernahkah kita sebagai manusia merenungkan sejenak apa sebenarnya yang yang menjadi perbedaan yang mendasar manusia dengan benda mati,tumbuhan maupun hewan. Pada awalnya benda mati, tumbuhan,hewan maupun manusia bersal dari zat yang sama yakni mereka diciptakan oleh zat yang maha kuasa, mereka sama-sama diciptakan namun mempunyai tugas dan kewajiban yang berbeda. Jika kita mau meneliti lebih mendalam mengenai benda mati, beda mati diciptakan oleh sang maha pencipta mempunyai tugas hanya skedar “ada” di dunia ini, sedangkan tumbuhan mereka mempunyai tugas dan kewajiban untuk “ada” dan “tumbuh dan berkembang”, beda halnya dengan hewan, ia tidak hanya “ada dan tumbuh serta berkembang” namun ia juga dibekali dengan insting, dan teristimewa untuk manusia ia mengemban beban akumulasai dari benda mati + tumbuhan + hewan, namun tidak hanya itu manusia juga dibekali dengan akal fikiran, akal fikiran inilah hal yang paling substansi yang membedakan manusia dengan ketiga mahluk ciptaan yang maha kuasa tadi. Dengan akal fikiran ini manuisa berkewajiban dan bertugas menjaga kelestarian dunia ini serta  menciptakan peradaban yang lebih baik dari sebelumnya.

Akal fikiran yang dimiliki manusia merupakan modal utama guna menjadi khalifah didunia, akal fikiran inilah yang mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk serta menjadi kunci utama dalam membangun perdaban yang lebih baik, coba bayangkan jika didunia ini ketika manusia sebagai khalifah dunia namun tanpa akal fikiran, mungkin disangsikan jika mansuia dapat menciptakan suatu peradaban yang lebih baik. Bagaimana tidak, ketika manusia dibebani tugas dan kewajiban yang sangat berat namun ia tidak dapat membedakan mana yang baik dan buruk, manuisa bertindak tak jauh berbeda dengan hewan ia hanya mengandalkan insiting yang pada dasarnya insting ini tak mampu menjadi solusi dalam menangani problematika yang kompleks dalam kehidupan di dunia.

Source : http://fdkm.blogspot.com/2013/01/apa-itu-manusia.html

Pengertian Keluarga

Keluarga merupakan bagian masyarakat yang fundamental bagi kehidupan pembentukan kepribadian anak manusia. Hal ini diungkapkan Syarief Muhidin (1981:52) yang mengemukakan bahwa : “Tidak ada satupun lembaga kemasyarakatan yang lebih efektif di dalam membentuk keperibadian anak selain keluarga. Keluarga tidak hanya membentuk anak secara fisik tetapi juga berpengaruh secara psikologis”.
Pendapat diatas dapat dimungkinkan karena keluarga merupakan lingkungan pertam dan utama bagi seorang anak manusia, di dalam keluarga seorang anak dibesarkan, mempelajari cara-cara pergaulan yang akan dikembangkannya kelak di lingkungan kehidupan sosial yang ada di luar keluarga. Dengan perkataan lain di dalam keluarga seorang anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan fisik, psikis maupun sosial, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Disamping itu pula seorang anak memperoleh pendidikan yang berkenaan dengan nilai-nilai maupun norma-norma yang ada dan berlaku di masyarakat ataupun dalam keluarganya sendiri serta cara-cara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Sedangkan istilah keluarga itu sendiri memiliki beraneka ragam pngertian, salh satunya diungkapkan oleh Paul B Houton dan Chester L Hunt (1987:267) adalah sebagai berikut :
  • Suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang sama
  • Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah atau perkawinan
  • Pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak
  • Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak
  • Satu orang dengan beberapa anak.
 Source : http://unsilster.com/2012/04/pengertian-keluarga-dan-fungsi-keluarga/

Pengertian Masyarakat

Masyarakat juga sering dikenal dengan istilah society yang berarti sekumpulan orang yang membentuk sistem, yang terjadi komunikasi didalam kelompok tersebut. Menurut Wikipedia, kata Masyarakat sendiri diambil dari bahasa arab, Musyarak. Masyarakat juga bisa diartikan sekelompok orang yang saling berhubungan dan kemudian membentuk kelompok yang lebih besar. Biasanya masyarakat sering diartikan sekelompok orang yang hidupa dalam satu wilayah dan hidup teratur oleh adat didalamnya.

Masyarakat Transisi adalah masyarakat yang dimana didalamnya terdapat perubahan isi atau orang. perubahan ini bisa dicontohkan seperti pekerjaan yang tidak pada masyarakat sebelumnya. Selain itu juga bisa dicontohkan orang Jawa menikah dengan orang Madura kemudian hidup dan tinggal di Madura.

Masyarakat awal mulanya terbentuk dari masyarakat kecil yang artinya sekumpulan orang. Misalnya sebuah keluarga yang dipimpin oleh kepala keluarga, kemudian dari kelompok keluarga akan membentuk sebuah RT dan RW hingga akhirnya membentuk sebuah dusun. Dusun pun akan membentuk Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, Hingga akhirnya negara.
Masyarakat tidak akan pernah terbentuk tanpa adanya seorang pemimpin. seorang pemimpin yang akan memimpin sebuah masyarakat bisa dipilih dengan berbagai cara. Seperti Pemilu, Pemilihan secara tertutup hingga keturunan pemimpin.Pemilihan pemimpin suatu daerah pasti sudah memiliki aturan masing masing yang biasa disebut adat istiadat.

Source : http://contohpengertian.com/pengertian-masyarakat/

Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Pengertian Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri.Karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.
Esensi manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran manusia tentang status dan posisi dirinya adalah kehidupan bersama, serta bagaimana tanggungjawab dan kewajibannya di dalam kebersamaan.
1.        Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
1. Dorongan untuk makan
2. Dorongan untuk mempertahankan diri
3. Dorongan untuk melangsungkan jenis
Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :
1. Penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.
2. Penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1. Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.
2. Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih sayang orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3. Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.
Manisfestasi manusia sebagai makhluk sosial, nampak pada kenyataan bahwa tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa bantuan orang lain.
Source : http://galangalfarisi22.blogspot.com/2013/11/manusia-sebagai-makhluk-sosial.html

Comments

Popular posts from this blog

PROPOSAL PROYEK APLIKASI SISTEM INFORMASI PERCETAKAN BERBASIS WEB

Komputasi Paralel dan CUDA

Tugas 2 Pengantar Teknologi Game